Minggu, 28 September 2014

Informan-8


Waktu Luangku untuk Keluarga
Seorang Ibu yang bernama Misroha ini merupakan salah satu pedagang buah yang membuka usahanya di pasar kebayoran, Jakarta Selatan. Ibu Misroha mengaku bahwa kesehariannya beliau menghabiskan waktu di pasar untuk menjual berbagai macam buah dagangannya. Apabila memiliki waktu luang, aktivitas yang dilakukannya adalah tiduran atau istirahat di rumah karena dirinya sendiri merasa capek setelah berdagang.” Ya, nonton TV sama ngurusin anak” ucap ibu yang memiliki 3 orang anak ini. Sebagian aktivitas di waktu luangnya ini dihabiskan bersama anaknya ataupun keluaraganya. Beliau mengaku bahwa dulu dirinya sering bepergian bersama anak-anaknya ke Taman Mini ataupun Ancol. “Sekarang anaknya udah 3 kan. Jadi, uangnya dikumpulin buat uang sekolah, kebutuhan lain. Jadi jalan-jalannya di kurangin gitu.” Ungkapnya. Bisanya pun beliau berjalan-jalan  hanya pada saat liburan ataupun tahun baru (1 tahun sekali).
Alasan beliau pergi ke ke tempat tersebut karena ingin menuruti keinginan anak-anaknya dan sekaligus refreshing agar tidak tegang. Sekali pergi pun Ibu Misroha dapat mengeluarkan uang sejumlah 300-500 ribu karena anaknya sendiri ingin bepergian dengan menggunakan taxi. Menurut ibu Misroha, dirinya sangat tidak menyukai aktivitas yang tidak ada manfaatnya seperti ngerumpi dengan tetangganya karena ketika itu pasti akan membicarakan orang lain. Tempat favorit yang sering dikunjungi ketika berpergian adalah Taman Mini dan Ancol. Taman mini merupakan tempat yang paling sering dikunjungi ketika memiliki waktu luang karena di sana banyak mainan. Ibu Misroha sangat memanjakan dirinya dan keluarga ketika memiliki waktu luang oleh karena itu mereka sekeluarga bisanya pergi dengan menggunakan taxi dengan alasan lebih gampang dan tidak perlu mengganti jenis kendaraan.
Salah satu tempat yang tidak sukadi kunjungi adalah pantai karena menurut beliau dirinya sudah sering pergi ke pantai yang berada di kampung halamannya dan biasanya di hari sabtu atau minggu akan banyak orang berkunjung ke sana sehingga kondisinya akan menjadi lebaih ramai.  “kemana ya? Ga pernah kemana-mana mbak. “Yaaa, orangnya ga suka jalan-jalan sih, ngga suka kemana mana gitu, kalo udah capek ya pulang ke rumah. Yaaa, paling nurutin anak aja sekali dua kali pergi”. Ujar ibu yang berumur 38 tahun ini. “kalo di kampung kan ini, ngga bayar mbak, deket. Kalo di sana kan naik sepeda ontel juga nyampe.” Jawabnya ketika ditanyakan alasan kenapa tidak suke ke pantai. “ Intinya itu ngeluarin duit sama badannya capek itu malas saya.” Terang Ibu Misroha. Akan tetapi apabila beliau memiliki rejeki dan anaknya ingin pergi ke Taman Mini, Sebagai seorang Ibu mau tidak mau akan ikutan pergi juga. Alasan lain yang membuat beliau tidak mau pergi ke Pantai karena dirinya merasa takut jika anaknya berada di dekat air pantai.
Pengalaman menarik yang pernah beliau alami adalah ketika liburan anaknya masih kecil-kecil ingin menyusul ke Jakarta, dan kebetulan ada rezeki, jadi Ibu Misroha pun mengajak anak-anaknya untuk pergi jalan-jalan. “kalo misalnya kalo mau ngapa-ngapin dan anaknya pada ngga ngumpul, ya ngga seneng gitu mbak, ngga enak. Jadi kayak nggak serasi, di hati juga ngga ini gitu .” Ungkapnya.
Pengalaman buruk yang pernah dialami adalah ketika pulang kampung dan bus yang ditumpangi mogok di jalan. Sementara anak-anaknya sudah izin libur sekolah selama satu minggu. Jadi Ibu Misroha takut kalo anaknya kebanyakan ngga masuk sekolah. “saya nyenengin anak tak dibatasin mbak, tak di seneng-senengin terus gitu, orang dagang kan ga mesti, kadang rame, kadang sepi, kadang pas-pasan gitu. Jadi, pernya kadang aja. “ jawabnya ketika ditanyakan masalah liburan.
Faktor yang terpenting dalam berekreasi adalah keamanan karena apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka tidak ada yang bertanggung jawab. Selain itu juga faktor kebersihan karena menurutnya saat ini Taman mini sudah cukup bersih, akses ke sana juga semakin mudah. Selain itu keinginan anaknya juga mempengruhi Ibu Misroha untuk bepergian. “aku yang penting keluargaku pas anakku liburan pada ke sini. Pas ada rezeki, pergi. Anaknya minta ke sono, izin dulu sama bapaknya. Kalo ga boleh ya nonton bareng. Bepergian pun merupakan refereansi dari suaminya yang sudah lama tinggal di Jakarta dan pernah bekerja di koran Kompas sehingga lebih tau tentang tempat rekreasi.
Beliau mengaku bahwa dirinya ingin sekali pergi ke tempat wisata yang jauh dari polusi, jauh dari keramaian seperti pantai yang udaranya segar. Pemandangannya indah, banyak kapal-kapal, dan ombak pantai pun makin membuat suasana pantai menjadi lebih indah lagi. Disana mereka bisa bermain di pantai, dan anak-anak bisa mandi di sana. “di pantai lebih nyaman, tenang, bisa menghirup udara segar.” Jelas Ibu Misroha. Taman mini yang memiliki banyak pengunjung pun membuat beliau sedikit tidak tertarik untuk pergi ke sana karena ramai, panas, dan kotor. Harapan beliau agar pantai dapat menjadi lebih menarik adalah disediakan jalan yang dtinggi di sepanjang pinggir pantai dan mengarah ke pantai sehingga bisa meliat ke arah laut dan melihat ombak, bisa bermain sepeda di tepi pantai. Hal yang dirasakan ketika melihat laut adalah damai.  Menurutnya, pergi ke gunung lebih banyak resikonya dari pada pergi ke pantai karena perjalan di gunung mendaki dan medannya cukup berat.
Aktivitas yang biasa di lakukan di pantai adalah menggelar tikar, makan di pinggir pantai bersama keluaraga. Beliau pun menyebutkan bahwa suatu tempat yang aman pun akan membuat para pengunjungnya nyaman. Hal yang terpikirkan ketika mendengar kata waktu luang adalah istirahat. Tujuan pergi berekreasi menurut Ibu Misroha adalah agar pikirannya tidak tegang karena kebanyakan mikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar