Di siang
hari yang cerah, seorang wanita yang memiliki rambut lurus sebahu keluar dari
kelasnya yang berada di sudut gedung sambil tersenyum. Gadis ini bernama
Yulinar Suprianingsih. Dia adalah salah satu mahasiswa dari Universitas Bunda
Mulya. Gadis ini ternyata bersedia meluangkan waktunya untuk menceritakan
tentang aktivitas di waktu luangnya. Ketika ditanyai mengenai aktivitas yang
sering dilakukan ketika memiliki waktu luang, gadis ini pun dengan percaya diri
langsung menjawab“Aku kalo di waktu luang bisanya jalan sama temen- temen,
nonton, makan-makan, biasanya jalan aja bareng temen biar ngga bete tapi kadang
juga jalan sama keluarga.”
Gadis yang berusia 18 tahun ini mengaku bahwa dia tidak suka
apabila dirinya ada di rumah tetapi tidak ada kerjaan sama sekali, “.......
main gedget, nonton tv itu nyebelin banget” tuturnya. Ia mengungkapkan bahwa
keadaan seperti itu dia alami karena ketika temannya yang diajak pergi tidak
bisa jadi kalaupun pergi seorang diri dia pun merasa bete, selain itu juga
karena orang tua dan keluarganya sedang sibuk, hingga akhirnya dia hanya
menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di rumah. Saat ditanyakan alasan dia
tidak menyukai aktivitas tersebut, Yulinar pun langsung menjawab “ Ngga tau
sih, emang dari kecil agak gedean diajak-ajak pergi jadi ya sampai sekarang
juga pengennya itu ya ga bisa diemmm, pengennya jalan - jalan terus, pengennya
ya ada kegiatan. Trus pas SMP sih pendiem, ga ada kegiatan, trus pas SMA ikut-ikutan organisasi, eee.... jadi ada
kegitan tiap hari, ada aja ke sekolahnya, jadi tetep aja kebawa sampe
sekarang.”
Menurutnya, tujuan melakukan aktivitas jalan-jalan di waktu
luang adalah untuk ngumpul bersama teman-teman jadi intensitas komunikasi
sering sehingga menjadi lebih dekat dengan teman dan punya teman lebih banyak,
selain itu juga dapat menghibur diri sendiri ketika bete dan galau sehingga
tidak merasa sedih lagi.
Gadis yang memiliki hobi jalan-jalan ini memiliki tempat
favorit yang sering dia kunjungi yaitu Taman Anggrek dan Central Park. Alasan
Yulinar sering mengunjungi Taman Anggrek adalah karena dia bisa bertemu
teman-teman SMA ataupun teman-teman kuliah. Sedangkan central park karena
memiliki taman yang bagus.
Kegitan lain yang sering dilakukan adalah berorganisasi dan
berekreasi ketika sedang libur. Yulinar mengaku bahwa biasanya dia pergi
berekreasi bersama keluarga seperti ke Dufan karena lokasinya dekat dan enak.
“... enaknya apa ya? Bisa teriak-teriakan. Kalo lagi bete ya bisa teriak gitu
loh.”ujar mahasiswa ilmu komunikasi UBM ini. Disamping itu, dia sering juga
berkunjung ke taman mini dengan alasan bahwa ia dapat melihat pemandangan yang
bagus, “enak aja, kayak sejuk, jarang gitu di jakarta ada tempat yang bagus
kayak gitu, mungkin sekarang agak kurang terawat kalo dulu sih masih bagus
gitu. Trus naik gondolanya itu loh, walaupun takut ketinggian tapi seneng aja
liat ke bawah di danau-danau buatan Indonesia gitu, pulau Indonesia itu bagus
ya.” Tuturnya. Akan tetapi untuk saat ini Yulinar sudah jarang pergi ke Taman
Mini dikarenakan lokasi yang jauh dan ia merasa bahwa sekarang kondisinya
kurang terawat. Dia juga menyebutkan bahwa ada beberapa tempat di Indonesia
yang bagus akan tetapi kurang terawat seperti Ragunan, Pantai Ancol, Kota Tua
dan Monas. Dia merasa prihatin dengan kondisi tempat-tempat wisata tersebut. “
...kalo menurut aku Ragunan itu kan juga tempat rekreasi, cuma
binatang-binatangnya ga keurus, kecil-kecil, terus kandangnya itu juga ya udah
karatan dan ga layak banget gitu. Sedangkan itu kan ada binatang biantang buas
yang bisa saja melukai kita lah istilahnya.” Ucapnya prihatin. Yulinar juga
menceitakan bahwa dirinya baru- baru ini pergi ke Monas bersama teman-temannya
dan ia merasa bahwa keadaan Monas saat itu kotor, banyak yang julan hingga ia
menyimpulkan bahwa Monas terkesan seperti pasar malam. “...padahal itu kan icon
jakarta, jadi orang dari luar Jakarta bakal mikir kalo orang Jakarta kotor,
gitu sih.” Jelasnya.
Gadis belia
ini menuturkan bahwa dirinya tidak mengukai tempat-tempat yang berbau clubbing
dengan alasan bahwa dirinya sejak kecil sudah didik bahwa tempat tersebut
tempat nakal. Hobi fotografi membuatnya senang mengunjungi tempat- tempat
rekreasi seperti di Bandung yang viewnya bagus, sehingga menurutnya dengan
berekreasi dapat menyalurkan hobi dirinya juga. Yulinar mengaku bahwa dirinya
ingin melakukan rekreasi asalkan ada yang menemaninya seperti keluarga atau
temannya. “...kalo sendiri kayaknya bukan rekreasi banget.” Tuturnya.
Menurutnya semakin ramai maka akan semakin banyak cerita, makin seru, dan makin
banyak pengalaman.
Pengalaman
menarik yang pernah ia rasakan adalah waktu dirinya pergi bersama
teman-temannya ke ragunan dengan harapan bahwa ragunan merupakan tempat yang
bagus untuk dikunjungi. Di saat itu mereka pergi dengan menggunakan
transportasi umum yaitu busway bagaikan anak-anak bolang. Sangat disayangkan,
ketika mereka sampai di sana mereka merasa bahwa raguanan tidak sebagus yang
mereka bayangkan karena binatangnya kecil-kecil. Ketika itu mereka tersesat
sampai ke tempat kandang babi. Ketika itu mereka merasa ketakutan karena
kandang babinya pendek dan di bayangan mereka bisa saja babinya melompat ke
arahnya sehingga mereka pun berlari-larian menjauhi kandang babi yang kotor dan
jelek tersebut. “... tapi pengen ke sana lagi.” Ucapnya tiba-tiba. Ketika
ditanyakan mengenai alasannya ia pun langsung berkata “.... kan itu yang mebuat
kita seru”.
Biaya tidak
terlalu mempengaruhinya untuk berekreasi ke suatu tempat karena bisa saja tetap
pergi berekreasi ke tempat yang biayanya lebih murah dan bagus. Tepai dirinya
lebih suka pergi ke tempat yang sedang-sedang saja dari sisi biayanya seperti
di Bandung ataupun Ancol.
Faktor
lingkungan seperti keluarga atau teman juga mempengaruhi dirinya dalam memilih
tempat untuk berekreasi. Selain itu juga, jika ingin pergi ke tempat-tempat
lain Yulinar biasanya juga menggunakan media Internet untuk men-searching
tempat tujuan wisata yang bagus dan banyak diminati orang. Pengaruh media
televisi yang menayangkan tempat-tempat wisata juga dapat menarik perhatiannya
untuk pergi ke tempat wisata sperti raja Ampat dan pulau karimunjawa. “ih
pengen kesini ni, gue harus ke sini ni nanti lewat social media” ungkapnya
dengan penuh ekspresi. “untuk di Jakrta, aku kurang tau tempat rekreasi sih,
paling tau tempat makanan kuliner sih dari social media” terangnya.
Ketika
ditanyakan mengenai faktor yang mempengeruhi dirinya untuk berekreasi ke suatu
tempat wisata adalah harga, seperti ungkapnya dalam kalimat berikut : “ ya,
disesuaiin budget jugalah, kalo misanya ngga gitu nanti kekurangan. Bisa pergi,
ngga bisa pulang....” selain itu view suatu tempat dan keamanan tempat wisata
menjadi bahan pertimbangan dirinya dalam melakukan aktivitas wisata.
Saat
dimintai untuk memberikan saran ke tempat wisata yang sudah pernah didatangi
dia berharap bahwa tepat harus lebih di jaga karena di jakarta sendiri telah
banyak mall-mall yang bisa dijadikan tempat rekreasi yang di dalamnya ada kayak
dufan kecil dan tempat hiburan lainnya, tapi menurutnya tetap lebih enak jika
outdoor dengan kondisi yang tidak kotor, tidak banyak coret-coretan, tidak
banyak anak-anak alay, tidak ada yang buang air kecil sembarangan. “ tempat
wisatanya kurang dijaga sama pemerintanya juga sama pengelolanya, terus ga dijaga juga sama kita, jadinya ya jelek
juga,” terangnya lebih jelas. Dia juga menyarakan agar tempat-tempat wisata di
Jakarta itu harus lebih di promosikan ke publik agar Jakarta tidak hanya
dikenal dengan macet saja, tetapi juga ada tempat-tempat yang indahnya.
Harapannya
untuk suatu tempat rekreasi adalah suatu tempat yang bagus dan memiliki
pemandangan yang bagus, aman “.... pengennya sih kita bisa ngeliat pantai di
ketinggian berapa gitu, trus naik tangga kayak gitu, ada pantai, bisa foto-foto
dari jauh indah banget “
“ kalo aku
sendiri, pengennya tu ngerasa seneng liat pantai bagus, pantai lepas kayak gitu
kan. Kalo aku sendiri sih seneng ngeliatnya. Aduh I feel free, kalo kata
Syahrini hehhe. Jadi kayak berasa seneng, happy gitu, kayak bebas aja, kayak
lepas matanya juga ga dikerumini sama banyak orang. Kalo kepantai kayaknya
kosong gitu, jadi, enak aja.”tuturnya. “kalo pergi ke dufan bareng- bareng gitu
ngerasa seneng juga, cuma kan ada beberapa hal ya, kayak penuh gitu bikin bete
kan, panas, liatin banyak orang, jadinya pusing. Kalo ini kan ada tempatlah
yang bisa menyegarkan kita juga....” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar