Waktu Luangku untuk Keluarga
Seorang Ibu
yang bernama Misroha ini merupakan salah satu pedagang
buah yang membuka usahanya di pasar kebayoran, Jakarta Selatan. Ibu Misroha
mengaku bahwa kesehariannya beliau menghabiskan waktu di pasar untuk menjual berbagai
macam buah dagangannya. Apabila memiliki waktu luang, aktivitas yang
dilakukannya adalah tiduran atau istirahat di rumah karena dirinya sendiri
merasa capek setelah berdagang.” Ya, nonton TV sama ngurusin anak” ucap ibu
yang memiliki 3 orang anak ini. Sebagian aktivitas di waktu luangnya ini
dihabiskan bersama anaknya ataupun keluaraganya. Beliau mengaku bahwa dulu
dirinya sering bepergian bersama anak-anaknya ke Taman Mini ataupun Ancol.
“Sekarang anaknya udah 3 kan. Jadi, uangnya dikumpulin buat uang sekolah,
kebutuhan lain. Jadi jalan-jalannya di kurangin gitu.” Ungkapnya. Bisanya pun
beliau berjalan-jalan hanya pada saat
liburan ataupun tahun baru (1 tahun sekali).
Alasan
beliau pergi ke ke tempat tersebut karena ingin menuruti keinginan anak-anaknya
dan sekaligus refreshing agar tidak tegang. Sekali pergi pun Ibu Misroha dapat
mengeluarkan uang sejumlah 300-500 ribu karena anaknya sendiri ingin bepergian
dengan menggunakan taxi. Menurut ibu Misroha, dirinya sangat tidak menyukai
aktivitas yang tidak ada manfaatnya seperti ngerumpi dengan tetangganya karena
ketika itu pasti akan membicarakan orang lain. Tempat favorit yang sering
dikunjungi ketika berpergian adalah Taman Mini dan Ancol. Taman mini merupakan
tempat yang paling sering dikunjungi ketika memiliki waktu luang karena di sana
banyak mainan. Ibu Misroha sangat memanjakan dirinya dan keluarga ketika
memiliki waktu luang oleh karena itu mereka sekeluarga bisanya pergi dengan
menggunakan taxi dengan alasan lebih gampang dan tidak perlu mengganti jenis
kendaraan.
Salah satu
tempat yang tidak sukadi kunjungi adalah pantai karena menurut beliau dirinya
sudah sering pergi ke pantai yang berada di kampung halamannya dan biasanya di
hari sabtu atau minggu akan banyak orang berkunjung ke sana sehingga kondisinya
akan menjadi lebaih ramai. “kemana ya?
Ga pernah kemana-mana mbak. “Yaaa, orangnya ga suka jalan-jalan sih, ngga suka
kemana mana gitu, kalo udah capek ya pulang ke rumah. Yaaa, paling nurutin anak
aja sekali dua kali pergi”. Ujar ibu yang berumur 38 tahun ini. “kalo di
kampung kan ini, ngga bayar mbak, deket. Kalo di sana kan naik sepeda ontel
juga nyampe.” Jawabnya ketika ditanyakan alasan kenapa tidak suke ke pantai. “
Intinya itu ngeluarin duit sama badannya capek itu malas saya.” Terang Ibu
Misroha. Akan tetapi apabila beliau memiliki rejeki dan anaknya ingin pergi ke
Taman Mini, Sebagai seorang Ibu mau tidak mau akan ikutan pergi juga. Alasan
lain yang membuat beliau tidak mau pergi ke Pantai karena dirinya merasa takut
jika anaknya berada di dekat air pantai.
Pengalaman
menarik yang pernah beliau alami adalah ketika liburan anaknya masih
kecil-kecil ingin menyusul ke Jakarta, dan kebetulan ada rezeki, jadi Ibu
Misroha pun mengajak anak-anaknya untuk pergi jalan-jalan. “kalo misalnya kalo
mau ngapa-ngapin dan anaknya pada ngga ngumpul, ya ngga seneng gitu mbak, ngga
enak. Jadi kayak nggak serasi, di hati juga ngga ini gitu .” Ungkapnya.
Pengalaman
buruk yang pernah dialami adalah ketika pulang kampung dan bus yang ditumpangi
mogok di jalan. Sementara anak-anaknya sudah izin libur sekolah selama satu
minggu. Jadi Ibu Misroha takut kalo anaknya kebanyakan ngga masuk sekolah.
“saya nyenengin anak tak dibatasin mbak, tak di seneng-senengin terus gitu,
orang dagang kan ga mesti, kadang rame, kadang sepi, kadang pas-pasan gitu.
Jadi, pernya kadang aja. “ jawabnya ketika ditanyakan masalah liburan.
Faktor yang
terpenting dalam berekreasi adalah keamanan karena apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan maka tidak ada yang bertanggung jawab. Selain itu juga faktor
kebersihan karena menurutnya saat ini Taman mini sudah cukup bersih, akses ke
sana juga semakin mudah. Selain itu keinginan anaknya juga mempengruhi Ibu
Misroha untuk bepergian. “aku yang penting keluargaku pas anakku liburan pada
ke sini. Pas ada rezeki, pergi. Anaknya minta ke sono, izin dulu sama bapaknya.
Kalo ga boleh ya nonton bareng. Bepergian pun merupakan refereansi dari
suaminya yang sudah lama tinggal di Jakarta dan pernah bekerja di koran Kompas
sehingga lebih tau tentang tempat rekreasi.
Beliau
mengaku bahwa dirinya ingin sekali pergi ke tempat wisata yang jauh dari
polusi, jauh dari keramaian seperti pantai yang udaranya segar. Pemandangannya
indah, banyak kapal-kapal, dan ombak pantai pun makin membuat suasana pantai
menjadi lebih indah lagi. Disana mereka bisa bermain di pantai, dan anak-anak
bisa mandi di sana. “di pantai lebih nyaman, tenang, bisa menghirup udara segar.”
Jelas Ibu Misroha. Taman mini yang memiliki banyak pengunjung pun membuat
beliau sedikit tidak tertarik untuk pergi ke sana karena ramai, panas, dan
kotor. Harapan beliau agar pantai dapat menjadi lebih menarik adalah disediakan
jalan yang dtinggi di sepanjang pinggir pantai dan mengarah ke pantai sehingga
bisa meliat ke arah laut dan melihat ombak, bisa bermain sepeda di tepi pantai.
Hal yang dirasakan ketika melihat laut adalah damai. Menurutnya, pergi ke gunung lebih banyak
resikonya dari pada pergi ke pantai karena perjalan di gunung mendaki dan
medannya cukup berat.
Aktivitas
yang biasa di lakukan di pantai adalah menggelar tikar, makan di pinggir pantai
bersama keluaraga. Beliau pun menyebutkan bahwa suatu tempat yang aman pun akan
membuat para pengunjungnya nyaman. Hal yang terpikirkan ketika mendengar kata
waktu luang adalah istirahat. Tujuan pergi berekreasi menurut Ibu Misroha
adalah agar pikirannya tidak tegang karena kebanyakan mikir.