Jumat, 24 Oktober 2014

Informan-10

Memancing dan memelihara burung

Bapak Aswadi adalah salah satu masyarakat di Jakarta Timur yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dibalik kesibukannya sebagai pegawai negeri, Bapak Aswadi juga memiliki hobi yaitu memancing dan pelihara burung. Alasan beliau menggeluti berbagai hobi tersebut karena beliau menyukai suasana ketika dirinya pergi memancing, dan pada saat memancing pun beliau senang mendengar suara air yang tenang dan ikan yang bergerak. Selain itu alasan beliau untuk memelihara burung karena beliau sangat suka mendengar kicauan burung. “kicauannya ya bagus aja,ya didengar di pagi hari itu enak.” Tutur Bapak
            Waktu luang yang dimiliki Bapak Aswadi terbilang banyak karena dirinya bekerja sebagai seorang Satpol PP yang memiliki waktu kerja 3 hari masuk dan 1 hari libur. Dalam seminggu Bapak Awadi memiliki jadwal 2 kali piket. Dengan demikian, Bapak Aswadi pun memiliki waktu luang yang berbeda-beda setiap bulannya dan hampir setiap bulan memiliki waktu luang yaitu 10 hari.
“waktu luang yang biasa kita gunain buat keluarga, karena satu hari, dua hari kita kerja tu rasanya penuh mumet, jadi waktu ada waktu senggang kita sama keluarga jadinya agak stabil lah.” Ucap Bapak Aswadi.
            Aktivitas yang paling sering dilakukan ketika memiliki waktu luang adalah mengantar dan menjemput anaknya dari sekolah, dan jika masih ada waktu senggang yang berlebih beliau memiliki aktivitas untuk membantu lingkungan atau membantu pak RT dalam hal penagihan iuran bulanan, pada sabtu minggu pun terkadang melakukan kerja bakti, dan komunikasi/ berkumpul dengan warga sekitar di balai rakyat.
            Menurut beliau hobi itu merupakan kesenangan pribadi dan kalu berkumpul bertujuan untuk menggali silaturahim agar bisa mengenal antar satu dengan yang lain dan memupuk kekompakkan di lingkungan. “ Jadi ngga egois, ngga apatis, jadi saling mengetahui satu sama lain.” Kata beliau ketika menjelaskan.
            Setelah berkeluarga beliau mengaku waktu luangnya banyak dihabiskan untuk keluarga, dan jika memungkinkan maka Beliau pun akan menghabiskan waktu luangnya ke hobi yang digemari. Adapun ketika beliau melakukan hobinya yaitu memancing, terkadang beliau mengajak anak dan istrianya untuk pergi juga ke tempat pemancingan agar bisa menghibur keluarga sekaligus melakuakn hobi. Aktivitas yang biasa dlakukan bersama keluarga pun seperti memancing bersama sambil berekreasi. Tempat yang biasa digunakan untuk memancing adalah di daerah cibubur telaga arwana. Alasan memilih tempat tersebut adalah karena di sana merupakn tempat pemancingan keluarga dan tersedianya fasilitas tempat bermain anak dan sara untuk melakukan hobi.
            Kegemaran beliau dalam memelihara burung karena aktivitasnya cukup mudah untuk dilakukann dan tidak memerlukan waktu yang banyak (tidak menyita waktu), sangat berbeda dengan aktivitas seoerti memamcing yang memerlukan waktu cukup panjang.
            “keasikan mancing itu, kita dapat melatih kesabaran, disaat itu kita dapet atau tidak dapet ikan.” Terang beliau.  Selain itu itu memelihara burung pun dilakukan agar beliau tidak merasa vakum di kegiatannya, karena pada dasarnya jiwa pak Aswadi adalah jiwa yang suka bergerak. Aktivitas tersebut dirinya lakukan bersama komunitas burung berkicau. Dengan adanya komunitas ini maka Bapak Aswadi sering berkumpul dengan anggota lainnya untuk dapat bertukar pandangan atau pikiran tentang berbagai hal yang terkait dengan burung.  Selain sharing pengetahuan ada aktivitas lain yang baisa dilakukan didalam komunitas tersebut yaitu adanya transaksi jual beli / tawar menawar burung.
 Biaya yang biasa dikeluarkan untuk memancing adalah tiket untuk memancing 35 ribu-70 ribu. Aktivitas merawat burung juga tergolong sangat murah karena pada umumnya biaya yang dikeluarkan adalah untuk membeli makanan burung, biaya yang tergolong mahal adalah saat membeli burungnya. “semenjak saya kenal denga burung, saya kan juga pengen mencoba, karena saya amatir, belom tau cara pengurusan burung seperti apa. Jadi saya gabung ke komunitas jadinya lebih paham tentang burung.” Jelas Bapak Aswadi.
Aktivitas yang tidak beliau sukai adalah berdiam diri karena jiwanya adalah jiwa bergerak. Ketika tidak ada aktivitas dan hanya berdiam diri beliau merasa bete untuk berdiam diri di rumah. Oleh karena itu sesekali Beliau nongkrong di warung dengan tetangga atau mengurusi burung peliharannya.
Tempat yang paling sering di kunjungi ketika memiliki waktu luang adalah empang pemancingan. “ jadi tempat favorit saya di saat ya memang lagi senggang, bete di rumah, bete di kantor, emang penat pikiran, ya udah dengan mancing. Dengan duduk pun kita juga bisa melatih insting.”kata beliau.
“ahhh, saya pengen makan ikan mas. Kalo saya orangnya ngga mau beli, karena itu aja saya mikir bisa mancing lah, kalo pun nanti ngga dapet, serok aja tuh di air.” Ujarnya. “ kalo untuk  hobi mah masalah budget kita ngga batesin.” Jelas Bapak Aswadi. Menurut beliau apabila dibatasi dengan budget maka rasa puas yang ia rasakan akan berkurang. “kalo hobi itu, kalo kita belom dapet apa yang kita inginkan itu, ngga bisa puas hati kita.” Tuturnya. Berapapun biayanya akan dikeluarkan agar bisa mencapai batas klimaks. Biaya terbesar yang pernah dikeluarkan adalah ketika beliau mengikuti lomba memancing. Ketika itu Bapak Aswadi mengalami kekalahan. “kalah, puas, karena kita udah bertanding dengan yang lain dan merasa bersaing. Jelasnya. Kepuasan yang dirasakan ketika mengikuti perlombaan adalah untuk lebih dianggap oleh para peserta lain sebagai orang yang memiliki umpan yang hebat dan lebih di akui di lingkungan.
Juara adalah target utama Bapak Aswadi ketika mengikuti perlombaan. Sampai saat ini pun dirinya pernah mendapatkan berbagai juara seperti juara terbanyak menangkap ikan, juara 2 ataupun juara 3. Sementara untuk juara 1 (juara umum) masih belum pernah ia dapatkan. “kecewa, kecewanya ya karna ngga bisa juara bukan karena yang lain.” Jelasnya.
“hadiahnya sebetulnya ngga jadi masalah ya, jadi kalo kita juara gitu, umpan kita itu berarti udah bagus, orang pasti kan bertanya kepada kita, itu kepuasannya, banyak yang bertanya.” Terangnya. Umpan yang telah diracik itu pun bisa mendatangkan rezeki juga bagi orang-orang yang berhasil meracik umpan yang hebat tersebut karenadapat dikemas dan di jual ke berbagai jual alat-alat pancing.
Lokasi pemancingan yang sering dikunjungi oleh Bapak Aswadi cukup dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, beliau sering bisa berkunjung ataupun pergi ke sana dengan menggunakan kendaraan yang ia miliki. Adapun tempat yang beliau tidak sukai adalah pasar karena suasana pasar yang dominan berisik. “karena kan tiap hari kita kerja udah bising kan, di saat waktu senggang saya mau lupakan itu. Jadi itu kita cari tempat yang tenang seperti empang tadi.” Ungkap Bapak Aswadi.
Pengalaman menarik yang pernah beliau alami adalah terpeleset ke dalam empang pada waktu hujan. Walaupun terlihat sebagai pengalaman buruk tetapi Bapak Aswadi tidak menganggapnya demikian, sebab rekan-rekan lain yang sedang memancing pada ikut tertawa dan bergembira semua. Adapun pengalam buruk yang pernah beliau alami adalah kehilangan burung peliharaannya yang dibeli dengan harga 400 ribu seminggu kemudian burung pun hilang karena di curi oleh orang. “ karena kita kan belinya pakek uang, tiba-tiba orang main ambil aja, kita lagi seneng-senengnya ngurusin tu burung.” Jelasnya.
“seneng aja, bangga gitu, kita bisa ngurusin. Nanti pasti suatu saat di akan berkicau di pagi hari untuk kita, kita mau berangkat kerja ada kicauan burung, jadinya ya fresh aja sebelum bernagkat dengar suara burung.” Terang beliau. “ kalo kata pakar mah, terapi di pagi hari, dengan mendengar suara kicauan burung supaya lebih semangat. Bukan kicauan istri.” Ucap beliau.
“burung mahal belum tentu bisa membuat kita bangga. Pertama, orang itu hobi atau ngga jadi yang bikin kita bangga itu karena hobi, yang kedua ketika burung yang kita miliki ikut perlombaan dan akhirnya menang. Hobi itu tujuannya pada kesenangan pribadi dan kedua hobi yang kita lakukan itu ada pencapaian yang lebih, sehingga kita bisa jadi perbincangan orang-orang. Jadi itulah yang bisa membuat kita bangga.” Cerita beliau.
Setelah jadi perbincangan di lingkungan, maka bisa terjalin silaturahmi antar sesama pencinta burung dan bisa terjadi transaksi jual beli juga secara tidak langsung. Untuk menyalurkan hobinya pun Bapak Aswadi tidak terlalu memilih tempat ataupun suasanya. Yang terpenting baginya adalah ada kolam yang berisi ikan agr dirinya bisa menyalurkan hobi. Apapun jenis ikan yang ada di kolam pun tidak menjadi masalah baginya karena dengan memancing juga beliau bis amengetahui jenis ikan apa yang ada di dalam kolam tersebut. Cara untuk mengetahui jenis ikan di kolam tersebut meruapakn tantangannya.
Faktor yang dapat memepengaruhi Bapak Aswadi untuk mengunjungi tempat pemancingan lain adalah jika tempat tersebut memiliki perlombaan dan jika tidak ada perlombaan maka beliau pun akan mengunjungi tempat pemancingan favoritnya. Aktivitas memancing pun tidak membuat dirinya bosan karena jenis ikan yang dipancing pun beraneka ragam sehingga memiliki daya tarik yang berbeda beda ketika memancing ikan yang berbeda.
Waktu luang bagi Bapak Aswadi adalah waktu dimana dirinya melakukan aktivitas yang tujuannya untuk berkumpul dengan keluarga. Oleh karena itu dirinya menggemari aktivitas merawat burung karena tida terlalu menyita waktunya untuk tetep bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga.
Pemanfaatan media sosial seperti internet sering digunakan untuk mencari informasi mengenai harga burung ataupun berbagai cara perawatan burung (referensi). Adapun arti aktivitas memancing bagi dirinya adalah kesenangan diri sendiri dan kepuasan pribadi walaupun terkadang waktu untuk keluarga terasa kurang.
Harapan kedepannya adalah ada suatu tempat yang bisa digunakan untuk anak-anaknya bermain serta bisa mengedukasi anaknya dan bisa juga menyalurkan hobinya sehingga beliau tetap bisa menghabiskan waktu untuk keluarganya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar