Memancing
dan memelihara burung
Bapak Aswadi adalah salah satu masyarakat di Jakarta Timur yang
berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dibalik kesibukannya sebagai pegawai
negeri, Bapak Aswadi juga memiliki hobi yaitu memancing dan pelihara burung.
Alasan beliau menggeluti berbagai hobi tersebut karena beliau menyukai suasana
ketika dirinya pergi memancing, dan pada saat memancing pun beliau senang
mendengar suara air yang tenang dan ikan yang bergerak. Selain itu alasan
beliau untuk memelihara burung karena beliau sangat suka mendengar kicauan
burung. “kicauannya ya bagus aja,ya didengar di pagi hari itu enak.” Tutur
Bapak
Waktu luang yang dimiliki Bapak
Aswadi terbilang banyak karena dirinya bekerja sebagai seorang Satpol PP yang
memiliki waktu kerja 3 hari masuk dan 1 hari libur. Dalam seminggu Bapak Awadi
memiliki jadwal 2 kali piket. Dengan demikian, Bapak Aswadi pun memiliki waktu
luang yang berbeda-beda setiap bulannya dan hampir setiap bulan memiliki waktu
luang yaitu 10 hari.
“waktu luang yang biasa kita gunain buat keluarga, karena satu
hari, dua hari kita kerja tu rasanya penuh mumet, jadi waktu ada waktu senggang
kita sama keluarga jadinya agak stabil lah.” Ucap Bapak Aswadi.
Aktivitas yang paling sering
dilakukan ketika memiliki waktu luang adalah mengantar dan menjemput anaknya
dari sekolah, dan jika masih ada waktu senggang yang berlebih beliau memiliki
aktivitas untuk membantu lingkungan atau membantu pak RT dalam hal penagihan
iuran bulanan, pada sabtu minggu pun terkadang melakukan kerja bakti, dan
komunikasi/ berkumpul dengan warga sekitar di balai rakyat.
Menurut beliau hobi itu merupakan
kesenangan pribadi dan kalu berkumpul bertujuan untuk menggali silaturahim agar
bisa mengenal antar satu dengan yang lain dan memupuk kekompakkan di
lingkungan. “ Jadi ngga egois, ngga apatis, jadi saling mengetahui satu sama
lain.” Kata beliau ketika menjelaskan.
Setelah berkeluarga beliau mengaku
waktu luangnya banyak dihabiskan untuk keluarga, dan jika memungkinkan maka
Beliau pun akan menghabiskan waktu luangnya ke hobi yang digemari. Adapun
ketika beliau melakukan hobinya yaitu memancing, terkadang beliau mengajak anak
dan istrianya untuk pergi juga ke tempat pemancingan agar bisa menghibur
keluarga sekaligus melakuakn hobi. Aktivitas yang biasa dlakukan bersama
keluarga pun seperti memancing bersama sambil berekreasi. Tempat yang biasa
digunakan untuk memancing adalah di daerah cibubur telaga arwana. Alasan
memilih tempat tersebut adalah karena di sana merupakn tempat pemancingan
keluarga dan tersedianya fasilitas tempat bermain anak dan sara untuk melakukan
hobi.
Kegemaran beliau dalam memelihara
burung karena aktivitasnya cukup mudah untuk dilakukann dan tidak memerlukan
waktu yang banyak (tidak menyita waktu), sangat berbeda dengan aktivitas seoerti
memamcing yang memerlukan waktu cukup panjang.
“keasikan mancing itu, kita dapat
melatih kesabaran, disaat itu kita dapet atau tidak dapet ikan.” Terang beliau.
Selain itu itu memelihara burung pun
dilakukan agar beliau tidak merasa vakum di kegiatannya, karena pada dasarnya
jiwa pak Aswadi adalah jiwa yang suka bergerak. Aktivitas tersebut dirinya
lakukan bersama komunitas burung berkicau. Dengan adanya komunitas ini maka
Bapak Aswadi sering berkumpul dengan anggota lainnya untuk dapat bertukar pandangan
atau pikiran tentang berbagai hal yang terkait dengan burung. Selain sharing pengetahuan ada aktivitas lain
yang baisa dilakukan didalam komunitas tersebut yaitu adanya transaksi jual
beli / tawar menawar burung.
Biaya yang biasa
dikeluarkan untuk memancing adalah tiket untuk memancing 35 ribu-70 ribu.
Aktivitas merawat burung juga tergolong sangat murah karena pada umumnya biaya
yang dikeluarkan adalah untuk membeli makanan burung, biaya yang tergolong
mahal adalah saat membeli burungnya. “semenjak saya kenal denga burung, saya
kan juga pengen mencoba, karena saya amatir, belom tau cara pengurusan burung
seperti apa. Jadi saya gabung ke komunitas jadinya lebih paham tentang burung.”
Jelas Bapak Aswadi.
Aktivitas yang tidak beliau sukai adalah berdiam diri karena
jiwanya adalah jiwa bergerak. Ketika tidak ada aktivitas dan hanya berdiam diri
beliau merasa bete untuk berdiam diri di rumah. Oleh karena itu sesekali Beliau
nongkrong di warung dengan tetangga atau mengurusi burung peliharannya.
Tempat yang paling sering di kunjungi ketika memiliki waktu luang
adalah empang pemancingan. “ jadi tempat favorit saya di saat ya memang lagi
senggang, bete di rumah, bete di kantor, emang penat pikiran, ya udah dengan
mancing. Dengan duduk pun kita juga bisa melatih insting.”kata beliau.
“ahhh, saya pengen makan ikan mas. Kalo saya orangnya ngga mau
beli, karena itu aja saya mikir bisa mancing lah, kalo pun nanti ngga dapet,
serok aja tuh di air.” Ujarnya. “ kalo untuk
hobi mah masalah budget kita ngga batesin.” Jelas Bapak Aswadi. Menurut
beliau apabila dibatasi dengan budget maka rasa puas yang ia rasakan akan
berkurang. “kalo hobi itu, kalo kita belom dapet apa yang kita inginkan itu,
ngga bisa puas hati kita.” Tuturnya. Berapapun biayanya akan dikeluarkan agar
bisa mencapai batas klimaks. Biaya terbesar yang pernah dikeluarkan adalah
ketika beliau mengikuti lomba memancing. Ketika itu Bapak Aswadi mengalami
kekalahan. “kalah, puas, karena kita udah bertanding dengan yang lain dan
merasa bersaing. Jelasnya. Kepuasan yang dirasakan ketika mengikuti perlombaan
adalah untuk lebih dianggap oleh para peserta lain sebagai orang yang memiliki
umpan yang hebat dan lebih di akui di lingkungan.
Juara adalah target utama Bapak Aswadi ketika mengikuti
perlombaan. Sampai saat ini pun dirinya pernah mendapatkan berbagai juara
seperti juara terbanyak menangkap ikan, juara 2 ataupun juara 3. Sementara
untuk juara 1 (juara umum) masih belum pernah ia dapatkan. “kecewa, kecewanya
ya karna ngga bisa juara bukan karena yang lain.” Jelasnya.
“hadiahnya sebetulnya ngga jadi masalah ya, jadi kalo kita juara
gitu, umpan kita itu berarti udah bagus, orang pasti kan bertanya kepada kita,
itu kepuasannya, banyak yang bertanya.” Terangnya. Umpan yang telah diracik itu
pun bisa mendatangkan rezeki juga bagi orang-orang yang berhasil meracik umpan
yang hebat tersebut karenadapat dikemas dan di jual ke berbagai jual alat-alat
pancing.
Lokasi pemancingan yang sering dikunjungi oleh Bapak Aswadi cukup
dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, beliau sering bisa berkunjung
ataupun pergi ke sana dengan menggunakan kendaraan yang ia miliki. Adapun
tempat yang beliau tidak sukai adalah pasar karena suasana pasar yang dominan
berisik. “karena kan tiap hari kita kerja udah bising kan, di saat waktu
senggang saya mau lupakan itu. Jadi itu kita cari tempat yang tenang seperti
empang tadi.” Ungkap Bapak Aswadi.
Pengalaman menarik yang pernah beliau alami adalah terpeleset ke
dalam empang pada waktu hujan. Walaupun terlihat sebagai pengalaman buruk tetapi
Bapak Aswadi tidak menganggapnya demikian, sebab rekan-rekan lain yang sedang
memancing pada ikut tertawa dan bergembira semua. Adapun pengalam buruk yang
pernah beliau alami adalah kehilangan burung peliharaannya yang dibeli dengan
harga 400 ribu seminggu kemudian burung pun hilang karena di curi oleh orang. “
karena kita kan belinya pakek uang, tiba-tiba orang main ambil aja, kita lagi
seneng-senengnya ngurusin tu burung.” Jelasnya.
“seneng aja, bangga gitu, kita bisa ngurusin. Nanti pasti suatu
saat di akan berkicau di pagi hari untuk kita, kita mau berangkat kerja ada
kicauan burung, jadinya ya fresh aja sebelum bernagkat dengar suara burung.”
Terang beliau. “ kalo kata pakar mah, terapi di pagi hari, dengan mendengar
suara kicauan burung supaya lebih semangat. Bukan kicauan istri.” Ucap beliau.
“burung mahal belum tentu bisa membuat kita bangga. Pertama, orang
itu hobi atau ngga jadi yang bikin kita bangga itu karena hobi, yang kedua
ketika burung yang kita miliki ikut perlombaan dan akhirnya menang. Hobi itu
tujuannya pada kesenangan pribadi dan kedua hobi yang kita lakukan itu ada
pencapaian yang lebih, sehingga kita bisa jadi perbincangan orang-orang. Jadi
itulah yang bisa membuat kita bangga.” Cerita beliau.
Setelah jadi perbincangan di lingkungan, maka bisa terjalin
silaturahmi antar sesama pencinta burung dan bisa terjadi transaksi jual beli juga
secara tidak langsung. Untuk menyalurkan hobinya pun Bapak Aswadi tidak terlalu
memilih tempat ataupun suasanya. Yang terpenting baginya adalah ada kolam yang
berisi ikan agr dirinya bisa menyalurkan hobi. Apapun jenis ikan yang ada di
kolam pun tidak menjadi masalah baginya karena dengan memancing juga beliau bis
amengetahui jenis ikan apa yang ada di dalam kolam tersebut. Cara untuk
mengetahui jenis ikan di kolam tersebut meruapakn tantangannya.
Faktor yang dapat memepengaruhi Bapak Aswadi untuk mengunjungi
tempat pemancingan lain adalah jika tempat tersebut memiliki perlombaan dan
jika tidak ada perlombaan maka beliau pun akan mengunjungi tempat pemancingan
favoritnya. Aktivitas memancing pun tidak membuat dirinya bosan karena jenis
ikan yang dipancing pun beraneka ragam sehingga memiliki daya tarik yang
berbeda beda ketika memancing ikan yang berbeda.
Waktu luang bagi Bapak Aswadi adalah waktu dimana dirinya
melakukan aktivitas yang tujuannya untuk berkumpul dengan keluarga. Oleh karena
itu dirinya menggemari aktivitas merawat burung karena tida terlalu menyita
waktunya untuk tetep bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga.
Pemanfaatan media sosial seperti internet sering digunakan untuk
mencari informasi mengenai harga burung ataupun berbagai cara perawatan burung
(referensi). Adapun arti aktivitas memancing bagi dirinya adalah kesenangan
diri sendiri dan kepuasan pribadi walaupun terkadang waktu untuk keluarga
terasa kurang.
Harapan kedepannya adalah ada suatu tempat yang bisa digunakan
untuk anak-anaknya bermain serta bisa mengedukasi anaknya dan bisa juga
menyalurkan hobinya sehingga beliau tetap bisa menghabiskan waktu untuk
keluarganya.
“